Friday, November 09, 2012

Bahaya Styrofoam Sebagai Pembungkus Makanan

Saat ini banyak beredar pembungkus makanan yang berbahaya bagi manusia. Awalnya pembungkus makanan dipergunakan manusia untuk mempermudah mereka membawa makanan dari satu tempat ke tempat yang lainnya sebelum dikonsumsi. Seiring dengan perkembangan jaman pembungkus makanan juga mengalami perkembangan  yang pesat. Yang awalnya hanya menggunakan bahan alami seperti daun pisang sampai yang menggunakan bahan kimia seperti plastik dan styrofoam.

Jika menggunkan bahan alami seperti daun pisang memang tidak membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia, tetapi jika menggunakan bahan kimia lain lagi ceritanya. Lambat tapi pasti akan merugikan kesehatan bagi manusia. Salah satu bahan kimia yang saat ini sering digunakan sebagi pembungkus makanan adalah styrofoam (baca: sterofom).

Apa itu styrofoam ? Styrofoam adalah sejenis bahan kimia buatan turunan plastik yang dibuat pada tekanan dan suhu tertentu. Terbuat dari monomer stirena dan terdiri dari sekitar 10% gas n-butana dan 90% sisanya adalah polystyrene. Seringkali orang salah kaprah dengan menganggap styrofoam adalah gabus, padahal keduanya tidak sama. Karena polystyrene rapuh, maka butuh bahan kimia lain untuk pembuatannya. Gas CFC (chlorofluorocarbon) juga diperlukan saat pembuatan styrofoam. Sekedar mengingatkan, CFC adalah bahan yang mengikis lapisan ozon pada langit bumi dan mengakibatkan pemanasan global (Global Warming)


Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang 'salah kaprah’ menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan. Belum lagi harganya yang relatif murah dan mudah didapatkan.

Bisa dibayangkan bahan-bahan kimia tersebut masuk kedalam tubuh kita. Akibat yang ditimbulkan tidak akan langsung membawa dampak bagi kesehatan, tetapi semakin banyak bahan kimia tersebut masuk dan menumpuk di dalam tubuh kita maka bisa berakibat fatal. Bahan berbahaya ini adalah BENZANA (benzene) sebagai bahan dasar pembuat styrofoam.

 Penyakit yang bisa disebabkan oleh styrofoam antara lain :
- Anemia
- Menurunnya kekebalan tubuh
- Susah tidur
- Gelisah
- Mudah lelah
- Gangguan kalenjar tiroid
- Percepatan detak jantung
- Badan gemetar
- Kanker payudara, kanker prostat
- Tumor
- Siklus menstruasi yang kacau
- Gangguan pada kehamilan
- Hilang kesadaran
- Kematian

Oleh karena itu jika kita menggunakan styrofoam sebagai pembungkus atau wadah makanan maka terjadi perpindahan bahan kimia benzena kedalam makanan. Bahan berbahaya tersebut akan semakin cepat pidah kedalam makanan apabila makanan tersebut dalam keadaan panas atau suhu yang tinggi. Dan juga perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti. lemon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahan.

Banyak lembaga kesehatan sudah melarang menggunakan styrofoam sebagai wadah atau pembungkus makanan. Usahakan seminimal mungkin menggunakan styrofoam sebagai pembungkus makanan. Jika perlu tidak ada salahnya kita membawa wadah sendiri yang bebas dari bahan kimia atau meminta kepada penjual makanan untuk mengganti styrofoam dengan pembungkus lainnya.





0 comments:

Post a Comment