Melanjutkan yang potingan yang kemaren
Perjanan masih panjang, masih ada 10 jam lebih yang harus dilalui menuju ke Banda Aceh. Malam makin larut, bus melaju semangkin kencang dijalan yang sepi. Aq yang masih teridur, terguncang ke kanan dan ke kiri sesuai dengan laju bus yang membawa ku menuju kekasih ku tercinta. Ditengah perjalan aq terbangun, ku buka mata dengan malas. Masih gelap di luar dan ku liat jam menggunakan hp, "Masih jam 2 dini hari" pikir ku. Perjalanan masih lama. Dengan malas aq kembali menarik selimut menutupi badan walau tidak bisa menghangatkan badan ku dari rasa dingin ini (bus yang ku naiki memang memiliki AC dingin).
Bus terus melaju dengan kencang (maklum bus patas, jarang berhenti non stop). Kemudian sayup-sayup ku dengar teriakan "Sholat, sholat Subuh". TErnyata teriakan itu dari kenek bus yang menyebutkan sudah waktunya sholat Subuh. Brrrrrr dingin sekali badanku. Kemudian melangkah kaki keluar untuk sholat. Diluar udara lebih segar dan pemandangan juga masih gelap menuju terang. Subhanallah indah sekali alam yang kau ciptakan Tuhan.
Selesai sholat Subuh kembali bus berjalan. Perjanan sudah dekat tinggal setengah jam lagi. Ini info yang ku dapat dari penumpang orang Aceh sewaktu sholat Subuh tadi. Seperti biasa aq tidak tidur lagi setelah sholat Subuh. Ku tingikan bangku yang sebelumnya rendah agar tidur ku lebih nyaman (walau tetap saja badan pegal-pegal hehehe). Ku pakai kaca mataku dan menikmati perjalan yang tinggal sedikit lagi. Terima kasih ya Allah Kau masih melindingiku dalam perjalan kali ini. Tak lama kemudian ku lihat Ruko yang ku kenal dari jauh, "Itu tempat kos istri ku", pikirku dalam hati. "Minggir di depan Bang", teriakku pada sopir bus yang segera memperlambat laju bus hingga berhenti. Kuambil tas ku dan segera menuju tempat kos istri ku. Dengan perasaan senang ku melangkah. Ternyata pintu sudah terbuka dan aq melihat ibu kost sedang naik sepeda motor dengan anaknya sambil membawa tas dan bungkusan durian. Langsung aja kusapa dan ternyata ibu juga baru sampai dari Medan. Ibu mengunjungi saudaranya yang mengalami kecelakaan di Medan. "Langsung aja naik ibu menyarankan kepadaku". Ya udah aq langsung naik menuju kamar istriku. Pintu ku ketuk dan tak lama tampaklah wajah yang sangat ku rindukan selam ini. Wajah yang sangat maniez tanpa make up sediktpun. Wajah istri ku. langsung ku peluk istri ku dengan erat sampai lupa bahwa ia sedang mengandung (heheeh). Dan langsung dibalas oleh istri "Yayank bau rokok" (bisa dimaklumi selama perjalanan ada penumpang yang merokok yang menyebabkan baju ku bau asap rokok. sedangkan aq sendiri bukan perokok). Walaupun itu ucapan yang jujur tapi itu bukan ungkapan yang ingin ku dengar pertama sekali dari bibirnya. Yang ingin ku dengar adalah ucapan selamat datang yayank. Tak lama ucapan itupun muncul juga "Selamat datang Yayank" ucapnya dengan rona wajah ceria.
Kemudian aq pun memegang perut istri ku yang sudah membesar "Pa kabar dedek disana sehat khan?". "Ga suka buat bundanya susahkan?", lanjutku. Mirip orang gila memang biaca ama perut. Tetapi itulah kebiasaan ku, mengajak si kecil ngomong. Kemudian istri ku menjawap "Baik ayah" sambil tersenyum.
Kemudian aq dan istriku bertuakar cerita tettang apa yang kami lakukan selama tidak ketemu selama satu bulan terakhir ini. Itulah yang kami lakukan dihari pertama aq sampai di Banda Aceh
Maaf pembaca cerita masih bersambung juga........(heheehehe)
0 comments:
Post a Comment