A nak merupakan harta yang paling berharga bagi setiap orang tua. Dan sudah menjadi kewajiban setiap orang tua untuk memberikan pendidikan sebagai persiapan anak-anak untuk menghadapi dunia luar. Pendidikan pertama yang didapat anak adalah dalam keluarga. Suami dan istri mejadi guru pertama bagi anak-anaknya. Namun dalam menjalani perannya sebagai orang tua sekaligus guru terjadi kesalahfahaman.
Ibu lebih berperan dalam mendidik anak-anaknya sedangkan ayah lebih berperan dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Banyak suami kurang atau bahkan tidak mau mengambil peran dalam mendidik anak-anaknya dengan berbagai alasan. Paham seperti ini salah. Sudah saatnya para suami ikut berperan dalam mendidik anak. Berikut ini beberapa renungan yang bisa menggugah hati para suami untuk ikut mendidik anak-anaknya :
- LIHAT PADA DIRI ANDA SENDIRI. Berani untuk Jujur kepada diri sendiri, jika selama ini kita memang telah salah dan khilaf dalam pengasuhan anak-anak kita, Selama ini , banyak di antara kita yang menganggap pendidikan anak bisa sepenuhnya di tanganin oleh ISTRI, GURU, PENGASUH DAN PEMBANTU RUMAH TANGGA SAJA, dan seorang Ayah hanya sebagai PENCETAK UANG mencari nafkah saja. Jika kita jujur menganalisa kelemahan dan kelebihan diri sebagai ayah, kita telah memiliki modal pertama dan utama dalam MENGASUH dan MEMBESARKAN ANAK2 KITA
- BERUSAHA SEKUAT DAN SECEPAT MUNGKIN MENGUBAH PARADIGMA DALAM MENDIDIK ANAK. Zaman sudah berubah dan kini anak - anak memiliki kebutuhan yang berbeda. Anak sekarang tidak lagi di sibukkan dengan hanya pemenuhan kebutuhan informasi dan berbagai fasilitas. Mereka membutuhkan pendidikan yang dapat memberikan pemahaman yang langsung yang berhubungan dengan kehidupan yang mereka jalani. Sebuah pembelajaran kongkrit dan bermakna yang dekat dengan kehidupan sehari - hari, akan memberikan bekal untuk menghadapi tantangan kehidupannya di masa mendatang.
- YAKINLAH BAHWA PENENTU KEBERHASILAN HIDUP ANAK BUKAN SEMATA NILAI PELAJARAN SEKOLAH. Persaingan di dunia global menuntut anak memiliki bekal pendidikan dan ketrampilan untuk hidup. Namun demikian penentu keberhasilan bukanlah selalu aspek kognitif. Di Butuhkan pula kecerdasan emosi dan spiritual dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
- TANAMKAN KARAKTER DENGAN MENJADI TELADAN YANG BAIK. Kadang kita berpikir bahwa anak2 kita hanya butuh uang untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari hari nya, SANGAT BETUL DAN TIDAK SALAH KALAU MEREKA MEMBUTUHKAN UANG UNTUK SEKOLAH YANG BAGUS, tetapi JAUH LEBIH PENTING selain dari UANG, bahwa anak2 itu butuh sekali FIGURE SEORANG AYAH untuk selalu menemani dalam kehidupan sehari2 nya, dan ini sangat pengaruh pada PSIKOLOGI ANAK.
Sehingga mereka lebih senang kalau AYAHNYA tidak jauh dari kehidupan pribadinya dalam sehari- hari. Oleh karena itu sangatlah perlu di perhitungkan kembali bagi para karyawan yang jauh dari keluarganya. Hidup ini memang tidak ada yang plus semuanya, pasti ada minusnya.
THINKING, SEEING dan DOING. Teladan lebih bermakna dari seribu kata - kata. Dengan melakukan hal - hal yang kita ingin anak2 kita juga melakukannya, sesungguhnya kita sedang menyebarkan benih - benih perbuatan tersebut dalam jiwa mereka. Jika kita rajin dan pandai merawatnya, kelak kita akan menuai hasilnya. - LUANGKAN WAKTU YANG CUKUP DENGAN ANAK. Sesibuk apapun, jangan lupa luangkan waktu bagi anak2 anda setiap harinya. Meskipun sedikit, jika intens di lakukan dan dengan kualitas perhatian yang penuh maka akan meningkatkan keakraban kita dengan anak, dan HAL INI SANGAT MEMPENGARUHI JIWA dan PERKEMBANGAN ANAK, dan ini tidak bisa di nilai dengan UANG DOLLAR. Tak perlu pergi ke tempat tempat hiburan yang mahal atau membelikan mainan - mainan yang kadang tak mereka butuhkan. KEHADIRAN KITA SECARA FISIK, EMOSIONAL, DAN SPIRITUAL BAGI MEREKA, INI SANGATLAH BERARTI. kita bisa menemani mengerjakan PR, mengajaknya untuk berkebun, bercengkeraman dalam rumah, beribadah berjamaah, dan banyak aktivitas lainnya. Minimal 30 menit dalam seminggu, seorang AYAH sebaiknya meluangkan waktunya bagi anak2nya untuk mengkaji ilmu agama bersama mereka atau sekedar bercerita tentang apa saja dapat memberikan nilai - nilai positif bagi JIWA mereka.
0 comments:
Post a Comment