“Tidak berarti semua amal kebaikan, bila jiwa kita kotor karena dosa. Dan pembersih dosa adalah tobat”.
Ada satu berita yang hampir setiap hari muncul dimedia cetak atau elektronik. Yaitu berita tentang penderitaan, bencana, dan kesulitan hidup akibat krisis ekonomi. Ribuan bahkan jutaan orang jatuh miskin. Kenyataan tersebut sebenarnya terjadi di sekitar kita. Bahkan boleh jadi menimpa kita.
Apa yang harus dilakukan? Menjalani ikhtiar untuk memperbaiki hidup adalah satu kewajiban. Namun ada satu hal yang tak boleh kita lupakan, yaitu "kembali kepada Allah". Saudaraku, semua yang ada dan semua yang terjadi ada dalam genggaman Allah. Maka, di tengah kondisi yang kurang mengenakkan ini, sudah selayaknya kita kembali kepada-Nya. Menguatkan kembali kedekatan dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Selain Allah hanya sekadar jalan atau perantara saja. Ada tiga hal yang wajib kita amalkan agar kita layak ditolong Allah. Saya menyingkatnya dalam rumus "3T".
Ada satu berita yang hampir setiap hari muncul dimedia cetak atau elektronik. Yaitu berita tentang penderitaan, bencana, dan kesulitan hidup akibat krisis ekonomi. Ribuan bahkan jutaan orang jatuh miskin. Kenyataan tersebut sebenarnya terjadi di sekitar kita. Bahkan boleh jadi menimpa kita.
Apa yang harus dilakukan? Menjalani ikhtiar untuk memperbaiki hidup adalah satu kewajiban. Namun ada satu hal yang tak boleh kita lupakan, yaitu "kembali kepada Allah". Saudaraku, semua yang ada dan semua yang terjadi ada dalam genggaman Allah. Maka, di tengah kondisi yang kurang mengenakkan ini, sudah selayaknya kita kembali kepada-Nya. Menguatkan kembali kedekatan dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Selain Allah hanya sekadar jalan atau perantara saja. Ada tiga hal yang wajib kita amalkan agar kita layak ditolong Allah. Saya menyingkatnya dalam rumus "3T".
"T" pertama adalah Tobat. Pertolongan Allah akan tercurah kepada orang-orang yang mau merendahkan diri dan mengakui kesalahannya di hadapan Allah. Tobat bisa diumpamakan dengan membersihkan mangkuk yang berlumur noda, sebelum mngkuk itu diisi dengan makanan. Tak berarti makanan selezat apapun, bila mangkuk yang menampungnya kotor penuh noda. Demikian pula jiwa kita. Tidak berarti amal kebaikan, bila jiwa kita kotor karena dosa. Dan pembersih dosa adalah tobat. Tobat adalah jalan meraih kebahagiaan dan cinta Allah. Difirmankan, Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai kaum Mukminin, supaya kamu semua berbahagia (QS An-Nur [24]: 31). Juga dalam QS Al-Baqarah [2] ayat 222, Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Maka pantas kalau Rasulullah SAW bertobat tak kurang dari 70 kali sehari.
Ada empat syarat tobat. Yaitu: (1) menyesal dengan sebenarnya, seperti menyesalnya seorang ibu yang membunuh anaknya; (2) eksplisit memohon ampun kepada Allah; (3) tidak mengulanginya lagi; dan (4) mengiringinya dengan amal saleh.
"T" kedua adalah Taat. Siapa pun yang ingin ditolong oleh Allah, setelah taubatan nasuha, maka ia harus bersungguh-sungguh taat kepada Allah taat. Tingkatkan ibadah. Jangan sia-siakan shalat berjamaah di masjid, sempurnakan dengan tahajud, dhuha, dan rawatib. Perbanyak sedekah, santuni orang miskin. Biasakan shaum sunnat, khususnya Senin Kamis atau Daud. Pokoknya, laksanakan semua ibadah yang dicintai Allah Azza wa Jalla. Semakin dekat kita dengan Allah, insya Allah akan semakin dekat pula datangnya pertolongan dan kebahagiaan hidup.
"T" ketiga adalah Tawakal. Saudaraku, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Maka apapun yang kita lakukan, serahkan semuanya kepada Allah. Kita jangan terlalu yakin dengan kehebatan dan kepintaran kita. Tapi yakinlah seratus persen kepada-Nya.
Dalam QS Ath-Thalaq [65] ayat 2-3, Allah berjanji kepada ahli tawakal, Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Wallahu a'lam
( KH Abdullah Gymnastiar )
NB: Semoga berkenan dan bermanfaat bagi semua.
Ada empat syarat tobat. Yaitu: (1) menyesal dengan sebenarnya, seperti menyesalnya seorang ibu yang membunuh anaknya; (2) eksplisit memohon ampun kepada Allah; (3) tidak mengulanginya lagi; dan (4) mengiringinya dengan amal saleh.
"T" kedua adalah Taat. Siapa pun yang ingin ditolong oleh Allah, setelah taubatan nasuha, maka ia harus bersungguh-sungguh taat kepada Allah taat. Tingkatkan ibadah. Jangan sia-siakan shalat berjamaah di masjid, sempurnakan dengan tahajud, dhuha, dan rawatib. Perbanyak sedekah, santuni orang miskin. Biasakan shaum sunnat, khususnya Senin Kamis atau Daud. Pokoknya, laksanakan semua ibadah yang dicintai Allah Azza wa Jalla. Semakin dekat kita dengan Allah, insya Allah akan semakin dekat pula datangnya pertolongan dan kebahagiaan hidup.
"T" ketiga adalah Tawakal. Saudaraku, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Maka apapun yang kita lakukan, serahkan semuanya kepada Allah. Kita jangan terlalu yakin dengan kehebatan dan kepintaran kita. Tapi yakinlah seratus persen kepada-Nya.
Dalam QS Ath-Thalaq [65] ayat 2-3, Allah berjanji kepada ahli tawakal, Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Wallahu a'lam
( KH Abdullah Gymnastiar )
NB: Semoga berkenan dan bermanfaat bagi semua.
0 comments:
Post a Comment